Tarian
Sirih Kuning
Dan
Penjelasannya
Ø Sejarah
Sirih Kuning
Tarian jenis ini
merupakan pengembangan dari tarian Cokek yang merupakan tarian pergaulan di
tanah Betawi tempo dulu dan banyak berkembang khususnya di daerah Betawi
pinggir ( Tangerang dan sekitarnya). Arti kata Cokek sendiri yaitu berasal dari
nama seorang Tuan Tanah di kawasan itu yang bernama lengkap Tan Sio Kek dengan
mempersembahkan para penari wanita untuk menghibur para tamu dalam setiap
perayaan atau pesta rakyat.
Dalam perkembangannya,
orkes Gambang kromong dipergunakan untuk mengiringi tarian jenis ini sambil
menari berpasangan antara laki-laki dan perempuan lengkap dengan kebaya khas
penari cokek berupa kebaya kurung dan celana panjang berbahan sutera khas cina
peranakan dengan warna-warni cerah ceria.
Pembukaan pada tari
cokek ialah wawayangan, dimana para penari cokek berjejer memanjang sambil
melangkah maju mundur mengikuti irama musik gambang kromong, setelah itu mereka
mengajak tamu untuk menari bersama dengan mengalungkan selendang. pertama-tama
kepada tamu yang dianggap paling terhormat. Bila yang diserahi selendang itu
bersedia ikut menari, maka mulailah mereka ngibing; menari berpasang-pasangan.
Tiap pasang berhadapan pada jarak yang dekat tetapi tidak saling bersentuhan.
Ada kalanya pula pasangan-pasangan itu saling membelakangi.
Kini, tarian ini
biasanya digunakan untuk mengiringi pengantin Betawi memasuki pelaminan
serangkai dengan proses penyerahan sirih dare oleh mempelai pria kepada
pengantin wanita atau pada hiburan penyambutan tamu kehormatan maupun perayaan
lengkap dengan irama lagu khas Betawi " Sirih Kuning ".
Ø Simbol
Gerakan
1. SIKAP AWAL
- Kaki, rengggangkan kedua kaki kanan
dan kiri sehingga membentuk sebuah huruf V.
- Tangan, merentangkan kedua tangan
dengan mengangkat kedua tangan agak setengah ke atas dan telapak tangan membuat
desain bawah pada tari
- Badan,
posisi badan penari wanita tegap lurus, namun kaki agak direndahkan ke bawah
- Pinggang,
ditonjolkan ke bagian belakang, ciri khas gerakan ini menirukan bebek,
dinamakan gerakan mendak.
- Jika terdapat pria untuk menari
berpasangan, posisi badan pria agak doyong ke depan
- Kepala, lurus memandang ke depan
2. GERAKAN NANDAK DUA
- Badan, badan tetap agak merendah
- Tangan, mengayun ke atas secara
bergantian kanan dan kiri, dengan gerakan telapak tangan membuka dan menutup
- Kaki, kaki kanan dan kiri melangkah ke
depan secara bergantian mengikuti gerakan tangan dan kembali ke titik awal
secra bergantian dengan posisi mengayunkan kaki atau seperti mengenjot
- Kepala, berlenggok ayu mengikuti arah
gerak tangan
- Hitungan, akan dijelaskan pada lampiran
pola lantai yang disertakan dengan gambar
3. SEMBAH CINA
- Kaki, menekuk ke bawah dengan posisi
kaki kiri agak muncul ke atas
- Tangan, kedua tangan mengepal dengan
posisi mengarah ke depan
Ø Makna
Kostum Sirih Kuning
1. Bagian Kepala:
- Konde
- Bunga
cemara
- Kerudung
- Cadar
- Hiasan
bunga kepala
- Tusukan
bunga cina
2. Bagian Dada:
- Baju
- Penutup
dada
- Ikat
pinggang
3. Bagian Bawah:
- Kain
betawi atau biasanya disesuaikan jika ingin memakai celana
- Tanduk
bagian depan
- Selendang
Pada bagian kepala,
terdapat bunga. Bermakna sebagai symbol kelas sosial mereka dan juga menjadi
lambing kedewasaan seorang wanita. Adapula cadar, berguna untuk menutupi wajah
yang menjadi ciri khas budaya betawi, bermakna menutupi kecantikan seorang
perempuan dari lirikan laki-laki. Lain halnya dengan bunga/kembang, bermakna
kebahagiaan dan kemakmuran.
Pada bagian badan/dada,
terdapat selendang, mengajak penonton untuk menari bersama penari, dengan cara
mengalungkan pada leher penonton, bermakna agar tarian dapat berinteraksi
dengan penonton.
Pada bagian bawah,
terdapat kain betawi yang kami gunakan pada praktik kali ini. Terdapat motif
tanduk atau zig-zag pada bagian kain, hal ini yang membedakan antara kain
betawi dengan kain dari daerah sunda. Jika kain betawi bagian tanduknya
terpisah dan kain dari daerah sunda bagian tanduknya tersambung (akan
dijelaskan pada bagian lampiran gambar).
Ø LIRIK DAN MAKNA LAGU SIRIH KUNING
- LIRIK
LAGU SIRIH KUNING
Kalau tidak, nona, karena bulan, sayang
Tidaklah bintang, ya nona, tidaklah bintang ya nona
Meninggi hari
Kalau tidak, nona, karena tuan, sayang
Tidaklah kami, ya nona, tidaklah kami, ya nona
Sampai kemari
Sirih kuning, nona, batangnya ijo, nona
Yang putih kuning, ya nona, yang putih kuning, ya
nona
Memang sejodo
Ani-ani, nona, bukannya waja, sayang
Dipakailah anak, ya nona, dipakailah anak, ya nona
Patah tangkainya
Kami nyanyi, nona, memang sengaja, sayang
Lagunya asli, ya nona, lagunya asli, ya nona
Pusaka lama
Sirih kuning, nona, lagi ditampin, nona
Kami menyanyi, ya nona, kami menyanyi, ya nona
Mohon berhenti
- MAKNA LAGU SIRIH
KUNING
Maknanya yaitu tentang
keanekaragaman Indonesia yang sangat beragam karena Indonesia subur, indah, dan
elok. Sirih Kuning adalah judul lagu daerah dari betawi yang musiknya gambang
kromong. Lagu tentang anak muda, liriknya berupa pantun. Kenapa diberi judul
Sirih Kuning? Karena, Sirih Kuning ternyata merupakan ungkapan dalam bahasa
Melayu yang berarti gadis belia nan elok.
Di bawah ini adalah contoh Vidio Sirih Kuning
Di bawah ini adalah contoh Vidio Sirih Kuning
SELAMAT MENYAKSIKAN!!!
Sekian dari blog saya. Mohon maaf bila ada kata kata yang salah. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar